Faktor Genetik, Kunci Kesuksesan Akademik

Menurut studi baru, genetika menjelaskan lebih dari 60% perbedaan individu dalam pencapaian akademik.

Rimfeld dkk menggunakan analisis kembar dan analisis genom-lebar poligenik data longitudinal dari Studi Perkembangan Awal anak Kembar dari usia 7 hingga 16 tahun, termasuk skor GCSE, untuk menyelidiki tiga masalah - stabilitas pencapaian pendidikan umum, stabilitas pencapaian subyek khusus, dan kontribusi kemampuan kognitif umum untuk stabilitas pencapaian pendidikan.
Kredit gambar: Andrew Tan.

Selama bertahun-tahun, penelitian telah mengaitkan prestasi pendidikan dengan aspek kehidupan, seperti status pekerjaan, kesehatan atau kebahagiaan.

"Sekitar dua pertiga perbedaan individu dalam pencapaian sekolah ditentukan oleh perbedaan DNA anak-anak," kata Dr Margherita Malanchini, seorang rekan postdoctoral psikologi di Population Research Center di University of Texas di Austin.

“Tetapi sedikit yang diketahui tentang bagaimana faktor-faktor ini berkontribusi pada kesuksesan akademis seseorang.”

Dr. Malanchini dan rekan penulis menganalisis skor tes dari primer hingga akhir pendidikan wajib lebih dari 6.000 pasang anak kembar. Mereka menemukan prestasi pendidikan sangat stabil di seluruh sekolah, yang berarti bahwa sebagian besar siswa yang memulai dengan baik di sekolah dasar terus berjalan dengan baik sampai lulus.

Faktor genetik menentukan sekitar 70% dari stabilitas ini, sementara lingkungan bersama berkontribusi sekitar 25%, dan lingkungan yang tidak sama -seperti teman atau guru yang berbeda- berkontribusi sekitar 5%.

"Itu tidak berarti bahwa seseorang dilahirkan dengan cerdas. Bahkan setelah memperhitungkan kecerdasan, gen masih menentukan sekitar 60% dari kesinambungan pencapaian akademik. Prestasi akademik didorong oleh berbagai sifat kognitif dan non-kognitif," kata Dr Malanchini.

"Sebelumnya, penelitian telah menghubungkannya dengan kepribadian, masalah perilaku, motivasi, kesehatan dan banyak faktor lain yang sebagian diwariskan. Namun, kadang-kadang nilai berubah, seperti penurunan nilai antara sekolah dasar dan menengah. Perubahan tersebut dapat dijelaskan secara luas oleh faktor lingkungan yang tidak dibagi."

"Temuan kami harus memberikan motivasi tambahan untuk mengidentifikasi anak-anak yang membutuhkan intervensi sedini mungkin, karena masalah cenderung tetap selama tahun-tahun sekolah," kata Dr Kaili Rimfeld, peneliti postdoctoral di Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di King's College London.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Science of Learning.

Sumber:

Faktor Genetik, Kunci Kesuksesan Akademik Faktor Genetik, Kunci Kesuksesan Akademik Reviewed by qyohans on 19.22 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.