Asal-Usul Kehidupan

Salah satu dari sekian misteri yang belum terungkap adalah tentang asal-usul mahluk hidup, baik ditinjau dari mitos, sains, atau agama. Semua masih diragukan.
  • Mitos menganggap bahwa kehidupan diciptakan oleh Dewa atau peperangan para Dewa.
  • Sains menyatakan bahwa kehidupan dimulai setelah terbentuknya alam semesta, jutaan, milyaran atau bahkan trilyunan tahun yang lalu melalui proses abiogenesis atau biogenesis.
  • Agama menyatakan bahwa kehidupan tidak ada kecuali diciptakan oleh Sang Pencipta itu sendiri.
A.    Menurut Mitos
1.      Persia
Dewa paling tinggi dalam mitos Persia Ahura Mazda menciptakan dunia. Binatang pertama yaitu kerbau putih dibunuh dewa jahat Angra Mainyu. Bibitnya dibawa ke bulan dan dimurnikan, terciptalah binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan. Manusia pertama, Gayomard, yang cemerlang seperti matahari juga dibunuhnya, matahari memurnikan bibitnya selama 40 tahun, kemudian tumbuh tanaman yang menjadi Mashya dan Mashyanag, manusia yang pertama.
2.      Babylon
Dewa air Apsu dan Tiamat melahirkan beberapa generasi Dewa langit. Namun, Dewa-dewa kecil yang belum dewasa sangat ribut , hingga Apsu berencana membunuh dewa-dewa kecil ini karena merasa terganggu, namun Ea, selaku dewa sulung, mengetahui dan terlebih dahulu membunuh Apsu. Tiamat pun tahu, dia bersumpah membalas dendam dan  menciptakan banyak monster, diantaranya: anjing gila, manusia kalajengking, manusia setengah kerbau dan naga raksasa dan sebagainya. Ea dan Dewa Damkina menciptakan Marduk, Dewa raksasa dengan empat mata dan empat telinga, Marduk menjadi dewa pelindung. Dalam perang antara Marduk dan Tiamat, Marduk memanah dan mengenai jantungn Tiamat. Dia kemudian menyobek tubuhnya menjadi dua bagian, terciptalah langit dan bumi, setelah itu dia menciptakan umat manusia, agar manusia kerja keras mengerjakan pekerjaan yang dewa tidak ingin lakukan.
3.      Mesir
Awalnya semesta hanyalah Nun, yaitu hamparan samudera hitam dan kelam. Kemudian muncul sebuah bukit dari tengah samudera. Diatas bukit tersebut, berdirilah dewa pertama, Atum (Ra, dewa matahari). Atum kemudian memuntahkan Shu (dewa udara) dan Tefnut (dewi embun). Shu dan Atum menciptakan Geb dewa bumi dan juga Nut dewa langit, pada mulanya Geb dan Nut berlilit jadi satu, namun Geb berusaha tegak kembali, kemudian secara perlahan-lahan tatanan dunia baru akhirnya terbentuk, namun Shu dan Geb hilang dalam kegelapan. Atum mengorek mata dirinya untuk mencari Shu dan Geb, akhirnya SHu dan Geb berhasil kembali ke sisi Atum. Atum sangat gembira, sangat terharu hingga meneteskan air mata, setiap tetesan air matanya jatuh ke bumi terciptalah seorang manusia.
4.      China
Benih alam mengambang dalam dimensi abadi, termasuk dua efek yang saling bertentangan: Yin dan Yang. Setelah beberapa reinkarnasi, Pangu (dewa pertama) dilahirkan, bagian yang terpenting dalam benih telor —- Yin turun menjadi daratan, yang lebih ringan— Yang membubung membentuk langit. Pangu kwatir langit dan bumi menyatu lagi, dia lantas menggunakan tangan dan kakinya menopang langit dan bumi, dia tiap hari tumbuh sepanjang 10 inch, setelah 18.000 tahun ketinggian langit sudah mencapai 30.000 mil. Setelah tugas Pangu selesai, dia kemudian meninggal, bagian dari tubuhnya berubah menjadi materi hakiki alam semesta. Dewi Nuwa menjadi sangat sepi, dia kemudian mengambil lumpur dari sungai Huang untuk membuat manusia, dengan begitu manusia pertama muncul, kemudia dia pakai ranting pohon dan mengambil lumpur dan melemparnya ke tanah, beberapa titik lumpur kecil berubah menjadi umat manusia. Dan tentunya masih banyak mitos yang lain.
B.     Menurut Agama
1.      Islam
Al-Quran mengisahkan bahwa alam semesta dicptakan Allah SWT dalam enam masa. Semua mahluk hidup diciptakan dari air. Manusia diciptakan dari saripati tanah. Al-Quran tidak menjelaskan secara detail mengenai penciptaan baik urutan, tempat, atau waktunya, sehingga menimbulkan multi tafsir terhadap ayat-ayat Al-Quran itu sendiri.
2.      Kristen
Al-Kitab (Injil) mengisahkan penciptaan alam semesta dan isinya pada awal kitab kejadian (Genesis). Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
  1. Hari pertama Allah menciptakan terang dan gelap (siang dan malam)
  2. Hari ke-2 Allah menciptakan langit
  3. Hari ke-3 Allah menjadikan bumi dan tumbuhan
  4. Hari ke-4 Allah menciptakan matahari, bulan, dan bintang
  5. Hari ke-5 Allah menciptakan ikan dan burung
  6. Hari ke-6 Allah menciptakan hewan dan manusia
  7. Hari ke-7 Allah istirahat dan Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
C.    Menurut Sains
Sains, setidaknya memberikan beberapa gambaran tentang asal-usul mahluk hidup dan kehidupan. Saintis berbeda pendapat dalam masalah ini, pro dan kontra.
  1. Zaman prasejarah IPTEK belum berkembang, karena pada masa ini manusia hanya berfikir untuk bertahan hidup.
  2. Zaman Yunani dan Romawi kuno dikenal sebagai tonggak awal perkembangan ilmu pengetahuan dengan munculnya filsafat. Periode ini melahirkan filsuf seperti Aristoteles, Anaximander, dan Empedoclas, yang terkenal dengan teori abiogenesis, bahwa benda hidup berasal dari benda tak hidup (generatio spontanea) dengan beberapa contoh: ikan berasal dari lumpur atau mikroorganisme air berasal dari rendaman jerami.
  3. Abad pertengahan (The Dark Age-nya Eropa karena Islam menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan), tidak memunculkan teori baru kecuali pandangan dari beberapa ilmuwan muslim.
  4. Pada periode Renaisance sampai Abad XX ilmu pengetahuan banyak berkembang. Cabang ilmu pengetahuan yang  mendukung konsep asal-usul mahluk hidup diantaranya: fisika dan astronomi memunculkan teori evolusi kosmik, teori ini menjelaskan bagaimana dan kapan alam semesta terbentuk, dilanjutkan dengan evolusi kimia (molekuler) dan diakhiri oleh evolusi biologi. Ketiga teori evolusi ini didukung oleh paleontologi dan geologi.
Dengan demikian, mitos dan agama menyatakan bahwa Alam semesta beserta isinya, termasuk mahluk hidup, ada karena ada Yang Menciptakan. Sementara sains, menyatakan bahwa keberadaan alam semesta beserta isinya tiada lain hanyalah karena proses evolusi yang terjadi secara alamiah atau berjalan sendiri tanpa ada yang mengatur.
Ketika proses pencocokan ajaran agama dengan teori evolusi dilakukan, kaum agamawan (pendukung kreasionisme) menilai bahwa evolusi dan ajaran agama sangat kontradiktif. Hal ini juga memunculkan anggapan dari saintis, bahwa agama yang subjektitf dan absatrak tidak bisa masuk dalam ranah sains yang objektif dan riil. Charles Darwin sendiri selaku orang yang mengemukakan teori evolusi, sudah memprediksi akan adanya kontradiksi, terutama asal-usul manusia.
Sumber Rujukan : Buku-buku Biologi, Pengetahuan Bumi dan AntariksaSejarah Perjalanan Ilmu Pengetahuan, Sejarah Peradaban Manusia, Wikipedia 
Asal-Usul Kehidupan Asal-Usul Kehidupan Reviewed by qyohans on 18.59 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.