Klasifikasi
A.
Sistem Klasifikasi
Untuk memudahkan sistem
klasifikasi disusun dari kelompok terbesar sampai yang terkecil. Sistem
kalsifikasi didasarkan pada sifat, morfologi, alat kelamin, dan evolusi.
1.
Sistem Artifisial, Yaitu
sistem klasifikasi yang didasarkan pada tujuan praktis, sehingga sistem
klasifikasinya ditentukan oleh peneliti itu sendiri.
a.
Aristoteles (384 – 322 SM),
Membagi mahluk hidup menjadi 2, yaitu hewan dan tumbuhan. Hewan terdiri dari
hewan air dan hewan darat. Tumbuhan dibagi 3 yaitu semak, perdu, dan pohon.
b.
Theoprathus (370 SM),
Membagi tumbuhan menjadi tumbuhan basah, semak, herba, dan pohon. Jumlah
tumbuhan yang ditemukan pada saat itu 500 jeni. Karya tulisnya “Historia
Plantarum” telah memberikan sumbangan sangat penting dalam bidang botani,
sehingga ia dijuluki bapak botani.
c.
Para Herbalis (1500 –
1625), Mengelompokan tumbuhan yang bernilai ekonomi terutama obat-obatan dan
merupakan perkembangan yang sangat penting dalam dunia farmakologi.
Klasifikasi artifisial
memungkinkan pengelompokkan yang tergantung pada dasar klasifikasi yang
digunakannya. Misalnya :
a.
Berdasarkan ukuran
1)
Tumbuhan semak, perdu,
pohon
2)
Hewan besar (sapi, kambing,
kerbau, kuda, singa)
3)
Hewan kecil (Cacing,
serangga, siput)
b.
Berdasarkan habitat
1)
Tumbuhan parasit, epifit,
saprofit
2)
Hewan tanah
3)
Hewan air
c.
Bedasarkan kegunaan
1)
Tumbuhan sandang, pangan,
obat-obatan, hias
2)
Hewan penghasil susu,
daging, hias
2.
Sistem alam, Yaitu sistem
klasifikasi dengan terbentuknya takson-takson yang bersifat natural yang
berdasar pada ciri-ciri morfologi.
a.
John Ray (1627 – 1705),
Naturlis Inggris dalam bukunya Classification of Plant, berhasil mengelompokkan
18.000 spesies dengan menggunakan banyak ciri dari bunga dan bagian tumbuhan
lain. Dan juga orang pertama yang memiliki kosep tetang takson di bawah
spesies.
b.
Carolus Linnaeus (1707 –
1778), Naturalis bangsa Swedia yang memiliki nama asli Carl Van Linn,
memperkenalkan cara penamaan mahluk hidup Binomial Nomenclatur System.
c.
Michel Adamson (1727 –
1806), Mengelompokan 58 suku dengan memperhatikan semua bagian tumbuhan, sifat
tumbuhan sebanyak mungkin, yang sekarang dijadikan dasar untuk taksonomi
numerik yaitu dengan menggunakan komputer.
3.
Sistem filogenetik, yaitu sistem
klasifikasi yang muncul setelah lahirnya teori evolusi. Sitem ini berdasar pada
homologi. Mahluk yang sama-sama mempunyai organ homolog, baik anatomi maupun
morfologi adalah satu kerabat. Sehingga klasifikasi sistem filogenetik
didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara takson yang satu
dengan yang lain.
a.
Ernst Haeckel (1834 –
1919), memperkenalkan sistematika berdasarkan evolusi
b.
Carolus Linnaeus
mengelompokan mahluk hidup ke dalam 2 kingdom yaitu Animalia dan Plantarum.
c.
Robert Whittaker (1969)
mengelompokan mahluk hidup menjadi 5 kingdom, yaitu :
1)
Monera; merupakan organisme
unisel yang intinya masih prokariotik dan berukuran mikroskopis. Contoh bakteri
(Schizophyta/Schizomycetes) dan ganggang biru (Cyanophyta).
2)
Protista; Merupakan
organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti).
Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya
organise-organisme yang memiliki ciri tumbuhan (berklorofil), memiliki ciri
hewan (dapat bergerak), dan memiliki ciri seperti jamur. Yang termasuk dalam
regnum ini adalah protozoa, alga, jamur air dan jamur lendir
3)
Mycota; merupakan organisme
uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak), tidak berklorofil.
fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa. Seluruh
anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. Regnum ini dibagi menjadi beberapa
divisi yaitu Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan deuteromycotina.
4)
Plantae; Meliputi organisme
bersel banyak (multiseluler) dan sel-selnya berklorofil dan berdinding sel.
Yang termasuk dalam Regnum Plantae adalah:
a)
Bryophyta (lumut), yaitu
tumbuhan yang belum memiliki akar, batang, dan daun sejati, sehingga
dikelompokan kedalam tumbuhan Thallophyta. Bryophyta dibagi 2 kelas yaitu
hepaticeae (lumut hati) dan musci (lumut daun).
b)
Pteridophyta (paku), yaitu
kelompok tumbuhan yang telah memiliki akar, batang, dan daun. Contoh kelas
Equisetinae, Lycopodinae, dan Filicinae.
c)
Spermatophyta (tumbuhan
biji), yaitu yang tumbuhan yang mempunyai biji sebagai alat
perkembangbiakannya.
(1)
Gymnospermae (biji terbuka)
(2)
Angiospermae (biji
tertutup)
5)
Animalia; meliputi
organisme bersel banyak, yang sel-selnya tidak berdinding sel dan tidak
berklorofil. Yang termasuk regnum ini adalah filum:
a)
Forifera (berpori)
b)
Coelentarata (memiliki dua
lapis sel dan berongga)
c)
Platyheminthes (cacing pipih)
d)
Nemathelminthes (cacing
gilig)
e)
Annelida (tubuhnya
bersegmen)
f)
Mollusca (hewan lunak)
g)
Echinodermata (kulit
berduri)
h)
Arthropoda (berangka luar
dan kaki berbuku)
i)
Chordata (Bertulang
belakang)
B.
Proses Klasifikasi
1.
Pencandraan (Identifikasi)
2.
Pengelompokan
3.
Pemberian nama
C.
Tata Nama Binomial
(Binomial Nomenklatur)
1.
Setiap spesies memiliki
satu nama ilmiah yang terdiri dari 2 kata dalam bahasa Latin atau yang sudah
dilatinkan
2.
Kata pertama menunjukan
genus dan kata kedua menunjukan spesies.
3.
Awal kata pertama ditulis
huruf kapital dan awal kata kedua diawali huruf kecil.
4.
Kata pertama dan kedua
digaris bawah terpisah atau dicetak miring.
5.
Jika ada nama penemu,
namanya disimpan di akhir kata dengan menggunakan singkatan.
D.
Tingkatan Takson
dalam Klasifikasi
Kingdom Animalia
|
Kingdom Plantae
|
Phylum
|
Divisio
|
Classis
|
Classis
|
Ordo
|
Ordo
|
Familia
|
Familia
|
Genus
|
Genus
|
Species
|
Species
|
E.
Tujuan Klasifikasi
1.
Menyederhanakan objek studi
2.
Mengelompokan mahluk hidup
berdasarkan ciri yang dimiliki
3.
Membedakan suatu mahluk hidup
dengan mahluk hidup lain dari cirinya
F.
Manfaat Klasifikasi
1.
Memudahkan mempelajari
mahluk hidup
2.
Mengetahui kekerabatan
mahluk hidup
3.
Mengetahui peran
jenis-jenis organisme
4.
Memudahkan komunikasi
Klasifikasi
Reviewed by qyohans
on
18.52
Rating:
Tidak ada komentar: